welcome

coret-coret

Situ Mustika PDF Print E-mail
ImageWana wisata ini terdiri dari hutan tanaman campuran (Jati, mohoni, pinus). Sumber air yang ada berupa mata air yang saat ini dimanfaatkan untuk keperluan pengunjung dan masyarakat skitar. Poptensi visual lansekap dialam kawasan yang menarik adalah danau, hutan tanaman campuran dan pulau ditengah danau.

Wana wisata ini digunakan untuk wisata harian dengan kegiatan wisata yang dapat dilakukan adalah piknik, mendaki gunung, berperahu/bersampan dan memancing.
Lokasi di areal Situ Mustika bernama blok Cicapar, pada suatu ketika sekitar tahuin 1960 kota Banjar dan sekitarnya mengalami musim kemarau yang panjang sehingga persediaan akan air bersih hampir tidak ada, baik untuk kebutuhan masyarakat maupun untuk kebutuhan khusus di Rumah Sakit Umum Banjar.

ImageImageImage

Selanjutnya para pemimpin daerah kota Banjar dan unsur Jawatan Kehutanan mengadakan rembugan untuk mencarikan mata air dan ditemukan sebuah ide untuk membuat bendungan atau dam yang mata airnya mengambil dari petak Cicapar sehingga membentuk sebuah Situ.

Setelah terbentuk sebuah Situ airnya disalurkan kekota Banjar sehingga kebutuhan air bersih untuk kebutuhan masyarakat dan RSU Banjar dapat teratasi dan masyarakat pun merasa sejahtera dan mulia. Karena air dari Situ tersebut membawa sejahtera dan mulia terhadap masyarakat maka sejak itu orang menamakan “Situ Mustika”.

Sebelum tahun 1965, situ Mustika dalam kekuasaan BTI/PKI. Mereka menguasai kompleks kehutanan ini semata-mata karena mendapat dukungan dari SB Kehutanan/SOBSI pada masanya. Tatkala G-30-S PKI meletus kedudukan oktum BTO/PKI menjadi terdesak. Pada tahun 1966, kompleks Situ Mustika ini dikuasai pihak berwajib dan selanjutnya diserahkan kepada pihak Kehutanan Ciamis.
Mulai tahun 1985 ini pihak Perum Perhutani sudah menetapkan Situ Mustika sebagai obyek wana wisata.

Fasilitas yang tersedia didalam wana wisata ini adalah papan petunjuk, pos jaga, loket karcis, tempat parkir, jalan setapak, instalasi air bersih, MCK, bangku dan mushola. Disamping itu terdapat juga perahu dayung, tetapi kondisinya sudah rusak atau bocor.

Wana wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Cisaga (3 km), dan dari Kabupaten Banjar (1 km), dan Ciamis (27 km). Kondisi dijalan umumnya beraspal dan baik, sehingga dapat dalalui kendaraan roda dua dan empat. Sarana transportasi umum yang ada adalah colt dan bus.

0 komentar:

Posting Komentar