welcome

coret-coret

Konda Maloba, Obyek Wisata Menjanjikan

Monday, March 2, 2009, 22:11 | 95 Views

konda_maloba1PANTAI Konda Maloba di Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng) merupakan obyek wisata bahari yang menjanjikan. Pantai yang indah dengan bentangan pasir putih ini, tinggal ditata dan dijual oleh pemerintah daerah baru itu agar mendatangkan devisa.
Di pantai ini, juga menyimpan misteri sebuah batu kubur pada pulau kecil yang berada kurang lebih 2 mil dari pantai itu. Kubur yang disebut ‘Kubur Appu Ladu’ (nenek matahari), ini belum banyak orang yang tahu. Untuk menikmati indahnya panorama alam dengan deburan ombak yang memutih, kita bisa mengikuti jalur jalan Taman Mas, lokasi pemukiman masyarakat adat terpencil, juga melalui Pantai Wanokaka, di Kabupaten Sumba Barat.

Laut yang tenang dengan air laut yang jernih, menjadi tempat bermain berbagai jenis ikan. Gargahing, kerapu merah dan putih serta berbagai jenis ikan lain terdapat di lautan itu. Di pantai itu terdapat rumah-rumah kecil milik nelayan asal Ende serta sebuah lopo permanen milik Kongwi, seorang pengusaha asal Sumba Barat yang mania pancing.
Disaksikan SPIRIT NTT bulan lalu, wilayah yang dihuni puluhan nelayan ini, masih tergolong alami dan memiliki kekayaan laut yang masih perawan. Ahmad, salah seorang nelayan asal Pulau Ende yang ditemui di lokasi itu, menuturkan, lautan di pantai itu cukup tenang untuk olah raga pancing atau rekreasi. Keadaan perairan seperti itu tidak ditemukan di Ende, apalagi pantainya putih bersih dengan hutan alami yang masih rimbun. Hanya saja, sering terjadi pembabatan hutan secara liar.
“Saya dan teman-teman cuma pendatang. Kita ini nelayan yang mencari ikan. Saat memasuki perairan di sini, kami tertarik sehingga perahu motor kami tambatkan di pantai. Awalnya hanya mau istirahat sebentar lalu melaut lagi, tapi lama kelamaan kami tertarik dengan tempat ini sehingga membuat barak untuk bermalam. Malah saya sudah betah di sini sehingga memilih tinggal lebih lama,” kata Ahmad.
Doda Kaka, warga setempat yang mendirikan pondok di pantai itu, menuturkan, dirinya dan anak-anak senang tinggal di pesisir pantai itu. Mereka mengumpulkan ikan yang sering terdampar, atau diberikan para nelayan, lalu dijual untuk membeli beras. Tinggal di wilayah itu hanya membutuhkan beras, lauk berupa ikan dan sayur-sayur tidak sulit. Kayu api dan air juga ada di wilayah itu sehingga mudah diperoleh.
Jais dan Muis, juga nelayan asal Ende, mengaku heran karena warga setempat tidak ada yang mau menjadi nelayan. Padahal potensi ikan di perairan itu cukup banyak. Ikannya juga masih jinak-jinak sehingga umpan dan jaring yang dilepas mudah mendapat ikannya. Mereka mengaku berbulan-bulan tinggal di lokasi itu, ikan yang diperoleh langsung dikeringkan untuk dibawa dan dijual di Ende dan kota-kota lain di Flores.
Pater Robert Ramone, CsSR yang berjuang melawan ganasnya gelombang lautan itu di musim barat untuk memotret kubur Appu Ladu (nenek matahari) saat ditemui di Weetabula, bulan lalu menuturkan, Konda Maloba merupakan obyek wisata bahari yang punya daya pikatnya luar biasa. Hanya saja, tempatnya masih terisolir sehingga tidak banyak orang yang tertarik ke sana. Jalur jalan dari arah Taman Mas, belum memadai sehingga satu-satunya jalan melalui jalan laut Pantai Wanokaka.
“Untuk memotret kubur Appu Ladu, saya harus menyewa perahu motor sebesar Rp 2 juta dan melawan ganasnya gelombang saat itu. Foto ini saya ambil dimusim barat sehingga gelombang lautnya cukup tinggi. Tapi umumnya lautan di wilayah Konda Maloba cukup tenang karena diapiti tanjung kecil sekeliling pantai itu. Tempatnya memang mengasyikan, tapi sayang belum banyak orang yang kenal dan menjadikan pantai itu sebagai obyek wisata. Saya berharap pemerintahan baru Sumba Tengah memberi perhatian penuh ke sana. Saya siap membantu mempromosikan agar diminati wisatawan,” kata Robert.
Tahun 2001, kelompok mania pancing dari Sumba Barat menggelar lomba memancing di wilayah itu. Peserta dan pihak-pihak yang diundang sempat bermalam semalam di pantai itu. Bentangan pasir putih yang luas, dengan perairan laut yang tenang dan jauh dari pemukiman penduduk, membuat tempat itu menjadi lebik menarik sebagai tempat refresing. (*)

Copyright : http://spiritentete.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar