welcome

coret-coret

Melihat Air Terjun Telun Berasap

Cuaca Panas, Mengeluarkan Pelangi Besar

Air Terjun Telun Berasap merupakan salah satu air terjun terbesar di Kerinci, yang bisa menjadi salah satu pilihan kunjungan wisatawan. Apa saja dayatarik wisata alam air terjun ini.

WIRDIANTO- SUNGAIPENUH

Objek wisata air Terjun Telun Berasap terletak di sebelah utara Kabupaten Kerinci berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan, tepatnya di Desa Telun Berasap Kecamatan Gunung Tujuh. Jaraknya hanya sekitar 60 Km dari ibukota Sungaipenuh.

Bunyi gemuruh air sudah terdengar dari jalan Raya Kayu Aro Sumbar, tempat parkir kendaraan. Begitu memasuki lokasi, terlihat asap putir yang dihasilkan oleh air terjun. Karena itupula air terjun tersebut disebut Telun Berasap.

Untuk bisa melihat air terjun dengan jelas, memang sedikit agak turun tangga yang sudah dipersiapkan. Namun, perlu hati-hati. Bagi yang tidak terbiasa mendaki perlu ditemani, sebab dikala turun tangga tidak terasa letihnya akan tetapi ketika akan kembali ketempat semula akan terasa letihnya terlebih tangga yang akan dilewati selain berkelok-kelok juga jumlahnya mencapai ratusan anak tangga dengan kemiringan yang sangat terjal.

Memang belum lah lengkap, jika tiba dilokasi air terjun tanpa memandangnya dari jarak dekat. Sebab dari jarak dekat bisa dinikmati keindahan air terjun yang sangat deras dan tebing yang terjal berketinggian sekitar 200 M dan suhu udara yang sejuk.

Daya tarik keindahan Air Terjun Telun Berasap semakin menjadi istimewa bila dilihat pada saat terik mata hari, karena saat itulah air terjun Telun Berasap akan tampak dikelilingi oleh pelangi-pelangi besar yang membentuk cincin.

Tidak salah pula, hampir setiap minggunya lokasi ini juga menjadi tempat favorit bagi anak muda yang sedang memadu kasih, karena lokasi ini dianggap menjadi tempat yang paling romantis diantara lokasi-lokasi objek wisata yang lain.

Bagi pengujung tidak perlu mengkawatir jika tidak membawa bekal, lantaran di objek wisata alam ini juga terdapat rumah makan dan juga tempat beristirahat yang dipersipakan bagi pengunjung untuk melepaskan lelah.

Demikian pula keamanan kendaraan ataupun keamanan yang lainnya juga terjamin, karena dilokasi ini beberapa orang petugas siap untuk membantu, tentunya hanya dengan biaya yang sangat terjangkau.(***)

Bali adalah sebuah pulau yang memiliki pemandangan yang indah, dikelilingi oleh pantai berpasir putih (bandingkan dengan pantai Ancol-Jakarta), memiliki banyak sekali pura dan bangunan bersejarah lainnya, sehingga Bali memiliki daya tarik bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Ada yang mengatakan bahwa di Bali kita dapat menjumpai orang dari negara manapun di dunia, Perancis, Amerika, Australia, Jepang, Korea, Taiwan, Arab, pokoknya semua dapat kita temui di sini. Jadi jangan merasa mengaku bangsa Indonesia, kalau Anda sudah pernah ke luar negeri tapi belum pernah ke Bali. Lah orang luar negeri saja jauh2 datang ke Bali, masa kita yang di dalam negeri malah belum pernah kesana. Apa kata dunia ?? :D

Ada beberapa tempat wisata yang pada umumnya dikunjungi selama berlibur di Bali :

  • Ground ZeroGround zero, ini adalah monumen bom Bali pertama. Disana terpampang nama-nama korban bom bali, Anda akan menjumpai monumen ini dalam perjalanan menuju pantai Kuta. Semoga tidak ada lagi kekacauan di Bali, karena dari informasi yang kami dapat dari penduduk di sana, pariwisata Bali sangat terpukul dengan adanya bom bali 1 dan 2. Turis asing yang datang berkurang drastis, dan banyak pengusaha yang gulung tikar. Padahal mayoritas penduduk Bali bergantung pada usaha pariwisata.

  • Jalan Pantai Kuta

    Jalan Pantai Kuta

    Sepanjang jalan menuju pantai Kuta terdapat deretan bar, resto, hotel dan juga toko-toko yang menjual pakaian, lukisan, barang seni, dll. Tapi JalanJajanHemat menyarankan untuk membeli oleh2 di kawasan lainnya karena sebenarnya target pembeli di kawasan ini adalah turis asing. Harga barang disini dapat dikatakan cukup tinggi. Mengapa ?? Karena harga sewa toko di kawasan ini harganya selangit lho..

  • Pantai Kuta

    Pantai Kuta

    Pantai Kuta. Ini adalah pantai wajib bagi para turis. Pantai ini memiliki ombak yang bagus, sehingga banyak peselancar bermain di pantai ini. Pantai ini sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan manca negara, umumnya mereka berenang, berjemur, surfing, berlari sepanjang pantai. Untuk masuk ke dalam kawasan ini tidak dipungut bayaran, paling hanya biaya parkir saja. Di pantai ini, Anda akan mendapati para penjaja jasa pijat, mengepang rambut, temporary tatoo, sewa kursi, wah pokoknya ramai sekali disana. Jika Anda hanya berlibur singkat tapi ingin merasakan pantai ini, nikmatilah beberapa saat saja, ingat kita ingin liburan kan ? Bukan mau berenang … :D


  • Hardrock hotel

    Hardrock hotel

    Hardrock hotel, di tempat ini Anda dapat berenang di kolam yang besar dan nyaman. Kolam renangnya berair hangat lho, jadi jangan khawatir kalau Anda renang sampai malam. Di tengah kolam ada area yang berpasir, cukup unik, karena pasir tersebut sangat bersih dan tidak membuat kotor kolam. Ada air terjun, ada kolam anak yang dilengkapi seluncuran, dan bahkan dipasang layar projector yang menayangkan film. Kamar gantinya pun bagus, handuk, sabun semua tersedia lengkap. Namun harga tiket masuk kolam renang disini lumayan mahal, 100 ribu per orang. Selain kolam renang, di sini juga terdapat spa, gym, kafe, bahkan ada radio hard rock bali lho di dalamnya, kita dapat melihat mereka sedang on air.

Pada umumnya, paket tur akan menggabungkan tempat wisata di bawah ini ke dalam 1 paket yaitu: Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana (GWK), pantai dream land, pura uluwatu dan terakhir makan malam sambil melihat matahari terbenam di Jimbaran.

  • Tanjung Benoa. Di pantai ini kita dapat melakukan banyak olahraga air, seperti jetski, parasailing (parasut yang ditarik oleh speedboat), banana boat, flying fish (tadinya saya pikir permainan ini biasa saja, tapi setelah melihatnya langsung bagaimana permainannya, wauw.. seru banget), diving, bottom glass boat. Anda dapat menyewa kapal yang di dasarnya dipasang kaca sehingga dapat melihat ke dalam air. Hati-hati saat menyewa, harga price list yang ada itu dapat ditawar gila-gilaan. Untungnya sebelum berangkat saya sempat browsing dan mencari informasi harga permainan2 tersebut. Berikut adalah beberapa harga yang sempat saya dapatkan di internet (Juli 2008)
  • Parasailing : Rp 55.000 / orang
  • Banana boat : Rp 50.000 / orang (min 2 org)
  • Flying fish : Rp 120.000 / orang (min 2 org)
  • Water skiing : Rp 110.000 / org, 15 menit
  • Snorkeling : Rp 90.000 / org (min 2 org)
  • Diving : Rp 235.000 / org
  • Glass bottom boat : Rp 250.000 / boat (max 10 org)
  • Dolphin tour : Rp 500.000 / orang / 4 jam

Tanjung BenoaWaktu saya tanya ke salah satu operator, untuk sewa bottom glass boat dikenakan Rp 500.000 / perahu, untungnya saya sudah tahu harga2 ini sebelumnya, setelah tawar menawar akhirnya jatuh di harga Rp 250.000 / perahu. Dengan menggunakan perahu tersebut, kita dapat melihat ke dasar laut, memberi makan ikan dengan roti tawar yang sudah disediakan dan juga sekaligus mengunjungi tempat penangkaran penyu (ada beberapa tempat). Disana kita dapat berfoto bersama binatang-binatang seperti ular, burung, kelelawar dan penyu tentunya. Di pulau tersebut juga terdapat kerajinan-kerajinan, juga menjual kelapa muda untuk menghilangkan haus. Masuk ke pulau ini dikenakan biaya Rp 2.000 / org yang katanya untuk pemeliharaan binatang-binatang disana. JJH merekomendasikan ke tempat ini..

Operator yang kami pakai : Benoa Marine Recreation (BMR Dive & Water Sport), Jl Pratama No. 99X, phone : (0361)771757

  • GWKGaruda Wisnu Kencana (GWK). Berada di daerah Jimbaran, bagian Selatan pulau Bali, di sini akan dibangun patung besar yang berbentuk dewa Wisnu yang sedang duduk di atas burung garuda. Saat Juli 2008, bagian patung raksasa yang dirancang oleh I Nyoman Nuarta tersebut masih terpisah, patung dewa Wisnu, patung garuda dan juga tangan dewa Wisnu. Patung ini akan menjadi suatu simbol sama seperti patung Liberty di Amerika. Lokasinya di atas bukit, cukup indah pemandangan di sana. GWK juga dilengkapi dengan areal untuk teater yang menampilkan sendra tari Bali (tergantung jadwal pertunjukan). Di depan gerbang masuk, disambut oleh musik Bali yang mengiringi 2 orang penari Bali yang menyambut tamu. Tidak ketinggalan di GWK terdapat beberapa toko, kios makanan bahkan factory outlet (tempat idola ibu-ibu). Beberapa operator tour menjadikan GWK lokasi untuk makan sore sambil menikmati matahari terbenam. Tiket masuk Rp 15.000 / orang + mobil Rp 5.000. Agak mahal untuk masuk ke tempat ini, tapi jika patung ini sudah jadi, maka tempat ini pasti menjadi ‘tempat wajib dikunjungi’.
  • Dreamland BaliPantai Dreamland. Berada satu arah dengan GWK, di tempat ini terlihat sedang dibangun hotel dan resor berbintang. Kawasan ini dulu ‘digarap’ oleh Tommy Suharto, namun terbengkalai setelah rezim Orde Baru tumbang. Terlihat pantai ini lebih bersih dibandingkan dengan pantai Kuta, dan lebih banyak turis asing ketimbang turis lokal. Tapi menurut saya cukup jauh jarak yang perlu ditempuh untuk mencapai pantai ini dan lokasinya agak terpencil. (Atau mungkin hal ini yang dicari oleh turis-turis asing tersebut?). Jika nanti proyek hotel dan resor sudah selesai, pasti pantai ini akan lebih ramai dikunjungi. Untuk masuk ke kawasan ini, hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja sebesar Rp 2.000 untuk mobil. Menurut JJH, kalau Anda tidak suka renang sebaiknya tidak perlu ke tempat ini.
  • Pura luhur UluwatuPura Luhur Uluwatu. Pura ini terletak di ujung paling Barat semenanjung bukit, itu sebabnya disebut Ulu yang berarti ujung dan watu yang artinya batu. Pura ini berada di atas batu karang yang menjorok ke laut. Pemandangan dari sini luaaarrr biaasaa.. JJH merekomendasikan tempat ini. Sebelum masuk ke lokasi, tiap pengunjung diminta untuk mengenakan selendang (dan ditambah kain bagi yang menggunakan celana pendek) sebagai penghormatan kepada leluhur yang berada di lokasi tersebut. Pura ini dikelilingi oleh hutan yang didalamnya terdapat monyet-monyet yang konon merupakan pengikut setia sang Pendeta suci yang ditugaskan untuk menjaga pura luhur Uluwatu. Hati-hati dengan barang bawaan Anda: topi, kacamata, kamera, kalung, anting disarankan untuk disimpan di tempat yang aman. Karena monyet-monyet ini terkadang iseng dan mengambil barang-barang tersebut dari tangan turis. Banyak yang mengambil ranting untuk dibawa dengan tujuan menghindari dari tangan jahil sang monyet, tapi ingat jangan mengganggu/menyakiti monyet-monyet tersebut. Disana juga ada pertunjukan tari kecak (dengan tambahan biaya) yang berlokasi di ujung tebing. Wah pokoknya akan terdengar decakan kagum dari tiap pengunjung yang datang kesini. Untuk tiket masuk ke lokasi ini hanya sebesar Rp 3.000 saja.

Nah untuk paket tur berikutnya, biasanya digabungkan antara Tanah Lot, Bedugul, Taman Ayun (ada juga yang menggabungkan dengan Kintamani), dan kalau kita sewa mobil bisa juga diarahkan langsung ke Ubud, Celuk, Pasar Sukowati.

Tanah Lot

Tanah Lot

  • Tanah Lot. Tempat ini berada di Desa Beraban, 13 km arah barat dari Tabanan. Ini merupakan salah satu tempat wisata yang menurut JJH wajib dikunjungi. Disana terdapat dua pura, yang satu terletak di atas bongkahan batu, dan satunya berada di tebing. Kalau air surut, kita dapat berjalan menyeberangi ke pura yang berada di tengah pantai tersebut, tapi tidak boleh masuk kecuali untuk berdoa. Di bawah tebing terdapat areal ular suci. Konon kabarnya ular tersebut berasal dari selendang sang pendiri pura, Danghyang Nirarta sebagai penjaga pura. Banyak yang suka menikmati matahari terbenam di tempat ini.. Kalau dipikir2 di Bali itu lebih banyak tempat untuk Sunset ya ? :) Tiket masuk ke tempat ini Rp 7.500/dewasa dan Rp 5.000/anak2, sedangkan untuk turis asing Rp. 10.000/orang.
Bedugul

Bedugul

  • Bedugul. Tempat ini berada di atas bukit, sehingga suhu disana sangat sejuk, 18 derajat celcius lho (serasa di Lembang, Bandung). Disana juga terdapat danau Beratan, Anda memiliki 2 pilihan, turun di dermaga (biasanya dilakukan rombongan turis lokal), lalu melakukan wisata air mengelilingi pura Ulundanu, atau langsung mengunjungi ke dalam pura Ulundanu, dan melihat danaunya (biasanya dilakukan turis perorangan atau turis asing). JJH merekomendasikan untuk masuk ke dalam kawasan pura Ulundanu, karena kita dapat menikmati pemandangan yang lebih indah. Tiket masuk Rp 7.500 untuk domestik dan Rp 10.000 untuk turis asing.
  • Pura Taman Ayun

    Pura Taman Ayun

    Pura Taman Ayun. Pura yang berarti “Taman Indah” ini terletak di desa Mengwi, Badung. Pura ini dikelilingi parit kecil yang konon sering dilalui oleh dayang-dayang istana dengan menggunakan perahu kecil. Di tengahnya terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 mata angin. Terdapat menara yaitu bale kul-kul dimana Anda dapat naik ke atasnya, dan melihat pemandangan di sekitar lokasi dengan mudah. Harga tiket masuk Rp 3.000 / orang. Tapi maaf, menurut JJH tempat ini tidak terlalu istimewa.

Pengrajin patung di Bali

Pengrajin patung di Bali

  • Jika Anda suka dengan benda-benda seni, Anda mungkin mau mengunjungi Tohpati (kerajinan batik), Celuk (pengrajin perak), Batuan (seni lukis), Kemenuh (pematung kayu), Ubud Art Market (Museum Renaissance BLANCO). Dan juga jika diperhatikan banyak sekali pengrajin patung Budha di Bali, padahal disana kan beraga Hindu ? Saat JJH tanyakan kepada sopir sekaligus pemandu wisata, para pengrajin tersebut datang dari luar Bali, dan karena banyaknya tamu asing yang tertarik dengan patung Budha, maka pengrajin tersebut menjamur di Bali.

Konda Maloba, Obyek Wisata Menjanjikan

Monday, March 2, 2009, 22:11 | 95 Views

konda_maloba1PANTAI Konda Maloba di Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng) merupakan obyek wisata bahari yang menjanjikan. Pantai yang indah dengan bentangan pasir putih ini, tinggal ditata dan dijual oleh pemerintah daerah baru itu agar mendatangkan devisa.
Di pantai ini, juga menyimpan misteri sebuah batu kubur pada pulau kecil yang berada kurang lebih 2 mil dari pantai itu. Kubur yang disebut ‘Kubur Appu Ladu’ (nenek matahari), ini belum banyak orang yang tahu. Untuk menikmati indahnya panorama alam dengan deburan ombak yang memutih, kita bisa mengikuti jalur jalan Taman Mas, lokasi pemukiman masyarakat adat terpencil, juga melalui Pantai Wanokaka, di Kabupaten Sumba Barat.

Laut yang tenang dengan air laut yang jernih, menjadi tempat bermain berbagai jenis ikan. Gargahing, kerapu merah dan putih serta berbagai jenis ikan lain terdapat di lautan itu. Di pantai itu terdapat rumah-rumah kecil milik nelayan asal Ende serta sebuah lopo permanen milik Kongwi, seorang pengusaha asal Sumba Barat yang mania pancing.
Disaksikan SPIRIT NTT bulan lalu, wilayah yang dihuni puluhan nelayan ini, masih tergolong alami dan memiliki kekayaan laut yang masih perawan. Ahmad, salah seorang nelayan asal Pulau Ende yang ditemui di lokasi itu, menuturkan, lautan di pantai itu cukup tenang untuk olah raga pancing atau rekreasi. Keadaan perairan seperti itu tidak ditemukan di Ende, apalagi pantainya putih bersih dengan hutan alami yang masih rimbun. Hanya saja, sering terjadi pembabatan hutan secara liar.
“Saya dan teman-teman cuma pendatang. Kita ini nelayan yang mencari ikan. Saat memasuki perairan di sini, kami tertarik sehingga perahu motor kami tambatkan di pantai. Awalnya hanya mau istirahat sebentar lalu melaut lagi, tapi lama kelamaan kami tertarik dengan tempat ini sehingga membuat barak untuk bermalam. Malah saya sudah betah di sini sehingga memilih tinggal lebih lama,” kata Ahmad.
Doda Kaka, warga setempat yang mendirikan pondok di pantai itu, menuturkan, dirinya dan anak-anak senang tinggal di pesisir pantai itu. Mereka mengumpulkan ikan yang sering terdampar, atau diberikan para nelayan, lalu dijual untuk membeli beras. Tinggal di wilayah itu hanya membutuhkan beras, lauk berupa ikan dan sayur-sayur tidak sulit. Kayu api dan air juga ada di wilayah itu sehingga mudah diperoleh.
Jais dan Muis, juga nelayan asal Ende, mengaku heran karena warga setempat tidak ada yang mau menjadi nelayan. Padahal potensi ikan di perairan itu cukup banyak. Ikannya juga masih jinak-jinak sehingga umpan dan jaring yang dilepas mudah mendapat ikannya. Mereka mengaku berbulan-bulan tinggal di lokasi itu, ikan yang diperoleh langsung dikeringkan untuk dibawa dan dijual di Ende dan kota-kota lain di Flores.
Pater Robert Ramone, CsSR yang berjuang melawan ganasnya gelombang lautan itu di musim barat untuk memotret kubur Appu Ladu (nenek matahari) saat ditemui di Weetabula, bulan lalu menuturkan, Konda Maloba merupakan obyek wisata bahari yang punya daya pikatnya luar biasa. Hanya saja, tempatnya masih terisolir sehingga tidak banyak orang yang tertarik ke sana. Jalur jalan dari arah Taman Mas, belum memadai sehingga satu-satunya jalan melalui jalan laut Pantai Wanokaka.
“Untuk memotret kubur Appu Ladu, saya harus menyewa perahu motor sebesar Rp 2 juta dan melawan ganasnya gelombang saat itu. Foto ini saya ambil dimusim barat sehingga gelombang lautnya cukup tinggi. Tapi umumnya lautan di wilayah Konda Maloba cukup tenang karena diapiti tanjung kecil sekeliling pantai itu. Tempatnya memang mengasyikan, tapi sayang belum banyak orang yang kenal dan menjadikan pantai itu sebagai obyek wisata. Saya berharap pemerintahan baru Sumba Tengah memberi perhatian penuh ke sana. Saya siap membantu mempromosikan agar diminati wisatawan,” kata Robert.
Tahun 2001, kelompok mania pancing dari Sumba Barat menggelar lomba memancing di wilayah itu. Peserta dan pihak-pihak yang diundang sempat bermalam semalam di pantai itu. Bentangan pasir putih yang luas, dengan perairan laut yang tenang dan jauh dari pemukiman penduduk, membuat tempat itu menjadi lebik menarik sebagai tempat refresing. (*)

Copyright : http://spiritentete.blogspot.com

Taman Wisata Selorejo, Panorama Indah dan Medan Petualangan, Malang-Jatim


TAMAN Wisata Selorejo merupakan salah satu bendungan di daerah Kabupaten Malang Jawa Timur yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Keindahan bendungan yang dikelilingi oleh perbukitan dan gunung Anjasmoro, gunung Kelud, serta gunung Kawi menambahkan kesejukan udara yang dapat dirasakan. Suhu yang sejuk 22 Celcius membuat orang betah disana. Sepanjang perjalanan menuju ke Taman Wisata Selorejo, Anda akan disuguhi sekian banyak panorama alam yang begitu indah dan mempesona, sekaligus tantangan menapaki jalanan naik-turun yang berliku-liku. Keadaan seperti itu dialami dari titik mana pun Anda bertolak, baik lewat Malang-Batu, Kediri-Pare, Jombang-Pare, maupun Blitar-Wlingi. Namun, perjalanan yang bisa disebut menyerempet "petualangan" itu segera berakhir begitu Anda memasuki kompleks wisata Waduk Selorejo.

Istirahatlah di lokasi "pasar makanan" yang didominasi berbagai jenis ikan goreng dan bakar. Pilih warung yang berlokasi di pinggir waduk, dan Anda bisa sepuas-puasnya menatap panorama indah di atas air


sampai menembus desa-desa di seberang sana. Jembatan gantung di Taman Wisata Selorejo menjadi sarana untuk menghubungkan kolam renang dengan taman wisata. Bagi mereka yang mempunyai hobi jalan sehat, jembatan gantung merupakan jalur jogging track di sepanjang sisi waduk. Keliling Taman Wisata Selorejo menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang ingin menikmati keindahan pemandangan waduk Selorejo dengan menggunakan sarana perahu mesin maupun perahu dayung.

Cara Mencapai Daerah Ini
Anda dapat mencapai taman wisata ini baik dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Anda dapat mencapainya melalui beberapa jalur, yaitu jalur Malang-Batu-Selorejo, Kediri-Pare-Selorejo, Jombang-Pare-Selorejo, maupun Blitar-Wlingi-Selorejo.

Tempat Menginap
Cottage yang terletak di pinggir bendungan dapat menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin menginap di areal taman wisata ini. Cottage ini memiliki daya tarik tersendiri, dimana pemandangan waduk alam akan terlihat yang diiringi dengan kicauan burung yang akan menghiasi suasana pagi.


Tempat Bersantap
Nikmati kerenyahan makanan lokal khas warung dalam taman wisata yang mahir menggoreng ikan nila, mujair, dan ikan tombro. Konon, kelezatan nila goreng dan mujair bakarnya tak tertandingi dengan restoran manapun.

Berkeliling
Anda dapat mengelilingi taman wisata ini dengan berjalan kaki.

Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan

  • Berperahu mengelilingi waduk.
  • Kolam renang, tiga ban lapangan tenis, lapangan sepak bola, padang golf sembilan hole, arena sepeda gunung, sampai joging dan jalan kaki.
  • Bagi pengunjung yang gemar buah-buahan bisa singgah di Pulau Jambu, di sebuah "tanjung" waduk, merupakan "hutan" jambu biji. Hanya dengan membayar Rp.1000 Anda sudah bisa menikmati Jambu biji sepuas-puasnya. Apabila Anda ingin membawanya pulang, maka akan dikenakan lagi biaya sebesar Rp.2000/10 buah.

Buah Tangan
Di dalam areal taman wisata ini banyak terdapat kios-kios cinderamata yang menjual beraneka macam cinderamata. Anda dapat membeli cinderamata di kios-kios tersebut

Tips

  • Dalam perjalanan menuju Selorejo sebaiknya Anda mengemudikan kendaraan secara santai, sebab banyaknya tikungan yang harus dilewati bisa membuat perut mual.
  • Bagi maniak durian, datanglah ke Selorejo bertepatan dengan musim buah tersebut. Durian asal Ngantang bukan saja terkenal di Malang, tetapi juga di kota-kota lain di Jatim.
  • Perahu dayung bisa disewa Rp 40.000 per jam, dan perahu bermotor sekitar Rp 60.000 per jam

Tanah Toraja - Andalan Wisata Sulawesi Selatan

Tanah Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama TONGKONAN. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan.

tongkonan - rumah adat orang toraja

Saking begitu melekatnya image Tanah Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan untuk menggaet turis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri “matahari terbit” itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negari sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada dua Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya terletak di atapnya yang menggunakan bambu.

Masih banyak lagi daya tarik dari Tanah Toraja selain upacara adat rambu solo (pemakaman) yang sudah kesohor selama ini. Sebutlah kuburan bayi di atas pohon tarra di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 kilometer dari Rantepao, yang disiapkan bagi jenazah bayi berusia 0 - 7 tahun.

kuburan pohon di tanah toraja

Meski mengubur bayi di atas pohon tarra itu sudah tidak dilaksanakan lagi sejak puluhan tahun terakhir, tetapi pohon tempat “mengubur” mayat bayi itu masih tetap tegak dan banyak dikunjungi wisatawan. Di atas pohon tarra yang buahnya mirip buah sukun yang biasa dijadikan sayur oleh penduduk setempat itu dengan lingkaran batang pohon sekitar 3,5 meter, tersimpan puluhan jenazah bayi.

Sebelum jenazah dimasukkan ke batang pohon, terlebih dahulu pohon itu dilubangi kemudian mayat bayi diletakkan ke dalam kemudian ditutupi dengan serat pohon kelapa berwarna hitam. Setelah puluhan tahun, jenazah bayi itu akan menyatu dengan pohon tersebut. Ini suatu daya tarik bagi para pelancong dan untuk masyarakat Tanah Toraja tetap menganggap tempat tersebut suci seperti anak yang baru lahir.


Penempatan jenazah bayi di pohon ini juga disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial keluarga itu maka makin tinggi pula tempat bayi yang dikuburkan di batang pohon Tarra tersebut. Bahkan, bayi yang meninggal dunia diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga yang berduka. Kalau rumahnya ada di bagian barat pohon, maka jenazah anak akan diletakkan di sebelah barat.

kuburan batu londa di tanah toraja

Kuburan Batu, salah satu bentuk kuburan Orang Toraja


Untuk menuju Tanah Toraja yang mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tanah Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan ini membutuhkan waktu selama tujuh hingga sepuluh jam.

Event menarik di kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk “kontainer” ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta tongkonan yang sudah berusia 600 tahun di Londa, Rantepao.

pesta rambu solo' di tanah toraja

pesta rambu solo' orang toraja

Pesta Rambu Solo’ atau pesta/ritual acara penguburan